Materi : Niat, Ikhlas, dan Syukur

Pemateri : Zakia Firdha Razak

Niat cukup dari hati, tanpa perlu diucapkan. “Andaikan seseorang melafalkan niatnya namun itu tidak sesuai dengan sesuatu yang ada di hatinya maka yang dinilai adalah niat di dalam hatinya, bukan perkataan yang diucapkannya.”(Ibnu Taimiyah, Al-Fatawa Al-Kubra, 1:123)

Tingkatan niat ada empat, yaitu karena Allah SWT, karena Allah dan makhluk-Nya, karena Allah dan perkara duniawi lebih dominan, dank arena perkara duniawi saja.

Ikhlas menurut Bahasa artinya murni, bersih. Menurut istilah ikhlas artinya tidak mengharapkan balasan dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT.

Ciri-ciri ikhlas

  1. Sabar dalam menghadapi ujian
  2. Istiqamah dalam memperbaiki diri
  3. Senang ketika kebaikan didapatkan oleh orang lain
  4. Tujuan untuk memperbaiki Islam
  5. Mengevaluasi diri
  6. Tidak mengambil keputusan karena pencitraan

Tips agar niat menjadi ikhlas dalam beramal

  1. Sungguh-sungguh
  2. Sunnah sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah Rasul
  3. Memperbanyak amalan-amalan rahasia
  4. Menghindari atau mengurangi saling memuji
  5. Berdoa dengan tujuan semoga selalu diberikan niat yang ikhlas dan dijauhi syirik

Hilangnya niat yang ikhlas dalam beramal

  1. Riya’ (ingin dilihat) dan Sum’ah (ingin didengar)
  2. Ujub (bangga terhadap dirinya sendiri karena apa-apa yang dilakukannya semua berkat dirinya sendiri tanpa bantuan dari Allah SWT)
  3. Ikhlas sebagai sarana bukan tujuan dalam melakukan sesuatu

Amalan yang tidak termasuk Riya’

  1. Dipuji setelah berbuat sesuatu
  2. Rajin beribadah bersama orang sholeh
  3. Menyembunyikan aib
  4. Memakai pakaian yang bagus
  5. Menampakkan syiar Islam

Buah dari sikap ikhlas

  1. Mubah menjadi ibadah
  2. Dapat pertolongan dari Allah SWT
  3. Hati tentram

Syukur artinya berterimakasih. Ada beberapa cara bersyukur, diantaranya :

  1. Syukur dengan hati
  2. Syukur dengan lidah
  3. Syukur dengan perbuatan